Pengangguran Indonesia Bertambah 1,3 Juta Orang
per Tahun
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menilai angka pengangguran di
Indonesia sudah cukup tinggi akibat kesenjangan antara pertumbuhan angkatan
kerja dan lapangan pekerjaan.
"Akibat ketimpangan tersebut diperkirakan setiap tahunnya
pengangguran meningkat sebesar 1,3 juta orang.
Saat ini, kendala utama
pertumbuhan bagi pelaku usaha adalah krisis ekonomi yang sedang melanda Amerika
Serikat dan Eropa," kata Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto di
Jakarta, Selasa (1/5).
Menurut Suryo, pengangguran di Indonesia mencapai 9 juta orang.
Hal ini terjadi karena jumlah pertumbuhan angkatan kerja tidak seimbang dengan
pertumbuhan lapangan kerja khususnya di sektor formal.
"Pertumbuhan tenaga kerja setiap tahun mencapai 2,91 juta
orang, sedangkan lapangan pekerjaan hanya 1,6 juta orang. Sehingga ada 'gap'
sebesar 1,3 juta orang yang kemungkinan menjadi pengangguran terbuka di
Indonesia," paparnya.
Lebih lanjut ia berpendapat bahwa bukan hanya soal kesenjangan,
penggangguran di Indonesia juga terjadi akibat tidak bertemunya kualitas
pencari kerja dengan kebutuhan yang diinginkan perusahaan.
"Berdasarkan tingkat pendidikannya, dari 8,14 juta
pengangguran terbuka, 20 persen berpendidikan SD, 22,6 persen tamatan SMP,
40,07 persen tamatan SLTA, 4 persen tamatan diploma, sedangkan 5,7 persen
tamatan sarjana," ujarnya.
Suryo mengatakan para pengangguran yang mencapai 9 juta orang
itu jika tidak mendapat kesempatan kerja, jangan harap upaya untuk memakmurkan
rakyat akan tercapai.
"Tapi, untuk penambahan tenaga kerja dalam jumlah besar di
Indonesia, membutuhkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen per tahun,"
tandasnya.
Sumber: