Selasa, 14 Januari 2014

Yang mempengaruhi dalam memutuskan untuk membeli satu barang, dan prilaku konsumen di jabodetabek khususnya kota depok



1. Apa yang mempengaruhi dan alasan anda dlam memutuskan untuk membeli satu barang ?
2. Bagaimana pendapat anda terhadap prilaku konsumen di jabodetabek khususnya kota depok ?

1. APA YANG MEMPENGARUHI DAN ALASAN ANDA DALAM MEMUTUSKAN UNTUK MEMBELI SUATU BARANG ?

Ketika hendak memutuskan untuk membeli suatu barang, banyak yang saya jadikan bahan pertimbangan. Diantaranya adalah mencari referensi harga, hal ini bisa dilakukan dengan mencari di internet atau bertanya kepada teman, bisa juga melakukan survey terhadap beberapa produsen dan mencari yang paling murah namun dengan kualitas yang sama. Mencari tahu keaslian dan kualitas dari produk yang akan dibeli, dapat dilakukan dengan bertanya atau melihat review dari customer lain. Menyesuaikan harga produk dengan budged yang dimiliki.

FACTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
1.     Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2.     Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3.     Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
4.     Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan.Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
1.     Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2.     Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3.    Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4.     Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. 
Terkadangwaktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5.     Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya yaitu pendapatan, selera konsumen dan harga barang. Setiap hari kita melakukan pemilihan atau menentukan skala prioritas karena kebutuhan yang tidak terbatas sedangkan sumber daya yang tersedia sangat terbatas.
Konsep pemilihan ini merupakan perilaku mendasar dari konsumen. Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa konsumen selalu berusaha untuk mencapai kegunaan maksimal dalam pemakaian barang yang dikonsumsinya. Kegunaan (Utility) adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seseorang.

PEMIKIRAN KONSUMEN

Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses pemikiran konsumen, yakni:
Ø  Pengenalan masalah (problem recognition) Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
Ø  Pencarian informasi (information source) Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
Ø  Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
Ø  Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian.Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.

2. BAGAIMANA PENDAPAT ANDA TERHADAP PRILAKU KONSUMEN DI JABODETABEK KHUSUSNYA KOTA DEPOK ?

Menurut saya perilaku konsumen yang khususnya ada di depok itu terbilang konsumtif dan modern, karena letak yang sangat dekat dengan jakarta yang membuat perkembangan ekonominya yang mengikuti arah kota metropolitan.
Berbeda dengan kota bogor, walau jarak yang tidak terlalu jauh dari jakarta, tetapi bogor itu masih kurang konsumtif dibandingkan depok, dilihat dari tempat usaha yang dibuka pun lebih terbuka depok dibandigkan dengan bogor.
Dengan contoh di bogor ada yang namanya pembatasan lahan untuk membuat usaha, berbeda dengan depok yang sepanjang jalan dan di setiap beberapa radius meter selalu ada tempat usaha. Contoh yang lebih jelas yaitu adanya seven eleven di depok, car wash automatik, digital printing dimana-mana, mall yang banyak, apartemen menjamur, dan kuliner yang beragam.
Di bogor memang kuliner pun jadi prioritas pemkot , tapi izin yang di dapat para franchise tidak semudah depok. Harvest dan sevel eleven sudah lama berada di depok, sedangkan di bogor baru merasakan kehadirannya 2 bulan ini.


Depok mempunyai kelebihan karena letaknya yang dekat dari jakarta sehingga life style yan ada tidak jauh dari orang jakarta. Dimulai dari fashion, kuliner maupun kehidupan berkendara.
Yang membedakan dengan bogor yaitu kenyamanan pengunjung dari luar kota / negeri bisa menikmati suasana yang asri sehingga dapat mendapat menikmati suasana kota untk berkuliner, berbelanja dan rekreasi, namun berbeda dengan depok yang mempunyai lingkungan yang sangat gersang di tiap sudutnya, tatakota yang buruk, yang membuat mayoritas penikmat kota depok yaitu orang depok itu sendiri, penikmat dari luar kota pun di huni oleh kaum minoritas
Pendapat saya, warga depok dapat menikmati lengkapnya kota depok tetapi dengan jarak yang dekat dengan jakarta, tidak sedikit warga depok yang lebih memilih ke jakarta. Sebutan untuk kota depok itu "Kota tanggung"


Sumber :