Masalah
Pengangguran di Indonesia
Makalah
Disusun
untuk memenuhi tugas semester genap
Mata kuliah
Ekonomi Pembangunan
Oleh:
Nama
: Apri Nanci Sitio
NPM : 17211768
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan tugas karya ilmiah dengan judul ‘Masalah Pengangguran di Indonesia’.
saya menyadari bahwa dalam
penyusunan tugas ini masih banyak kekurangan, baik
dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan.
Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan karya ilmiah saya
lebih lanjut, akan saya terima dengan
senang hati.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih
kepada :
1.Dosen
2.sumber-sumber yang terkait
tiada
gading yang tak retak, meskipun dalam penyusunan karya ilmiah ini saya telah
mencurahkan semua kemampuan, namun saya sangat menyadari bahwa hasil penyusunan
karya ilmiah ini jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan data dan referensi
maupun kemampuan saya.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Terimakasih.
Depok,maret 2012
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pengangguran atau tuna karya adalah
istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja,
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran umumnya disebabkan
karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran,
produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan
timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat
pengangguran dapat
dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan
kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan
penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya
tingkat kemakmuran dan kesejahteraan.
Pengangguran yang berkepanjangan
juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan
keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga
dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan
dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Akibat jangka panjang adalah
menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal
istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya
bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
DAFTAR ISI
Kata
pengantar
...............................................................................1
Daftar
isi ...............................................................................2
Bab 1 .Pendahuluan
1.1 Pengertian
...........................................................................3
1.2
Penyebab ..........................................................................4
1.3 tingkat
pengangguran...........................................................5
1.4Gambar tingkat pengangguran di
Indonesia.......................6
Bab 2 pengangguran...........................................................................7
2.1 sebab-sebap terjadinya
pengangguran..............................8
2.2 Dampak perekonomian terhadap
pengangguran.............9
2.3 kebijakan-kebijakan pengangguran ...................................10
Bab 3.Penutup....................................................................................11
3.1 Solusi
Masalah
Pengangguran...........................................12
3.2 Daftar
pustaka.......................................................................13
.
BAB 2
PENGANGGURAN
A.
PENGANGGURAN
Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan
kerja dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat
pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi
maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.
I.
JENIS-JENIS PENGANGGURAN
Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang
belum bekerja atau tidak bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas,
maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
1. Pengangguran Terselubung
(Disguissed
Unemployment)
adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara
optimal karena suatu alasan tertentu.
2.
Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara
optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah
menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama
seminggu.
3. Pengangguran Terbuka
(Open
Unemployment)
adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh
tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang
belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya
dikelompokkan menjadi beberapa jenis,
yaitu :
a. Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh
perubahan gelombang (naik-turunnya)
kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
Pengangguran struktural (Struktural Unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan
struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
b.
Pengangguran
struktuiral bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti :
c.
Pengangguran friksional (Frictional Unemployment)
adalah pengangguran yang muncul akibat adanya
ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja.
Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela.
d.
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang muncul akibat
pergantian musim misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.
e. Pengangguran teknologi
adalah pengangguran yang terjadi akibat
perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin
f. Pengangguran siklus
adalah pengangguran yang diakibatkan oleh
menurunnya kegiatan perekonomian (karena terjadi
resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan
masyarakat (aggrerat demand).
II. SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENGGANGURAN
Faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya pengganguran
adalah sebagai berikut:
1. Besarnya Angkatan Kerja Tidak
Seimbang dengan Kesempatan Kerja
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah
angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi
sebaliknya sangat jarang terjadi.
2. Struktur Lapangan Kerja Tidak
Seimbang
3. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga
terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang
Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau
lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi.
Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang
dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian
tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
4. Meningkatnya peranan dan
aspirasi Angkatan Kerja Wanita dalam
seluruh struktur Angkatan Kerja Indonesia
5. Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga
Kerja antar daerah tidak seimbang
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin
saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat
terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan
tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke
negara lainnya.
III. DAMPAK-DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP PEREKONOMIAN
Untuk mengetahui dampak pengganguran terhadap
per-ekonomian kita perlu mengelompokkan pengaruh pengganguran terhadap dua
aspek ekonomi , yaitu:
a. Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara
Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya
adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil
dan dalam keadaan naik terus.
Jika tingkat
pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat
pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan.
Hal ini
terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian,
seperti yang dijelaskan di bawah ini:
§ Pengangguran
bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang
dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan
nasional riil (nyata) yang dicapai
masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu,
kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
§ Pengangguran
akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak berkurang.
Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan
perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan
demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika
penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan
berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
§ Pengangguran
tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan menye-babkan
daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang
hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan
Investor (pengusaha) untuk melakukan
perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi
menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
b. Dampak pengangguran terhadap
Individu yang Meng-alaminya dan Masyarakat
Berikut ini
merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan
terhadap masyarakat pada umumnya:
§ Pengangguran
dapat menghilangkan mata pencaharian
§ Pengangguran
dapat menghilangkan ketrampilan
§ Pengangguran
akan menimbulkan ketidakstabilan social politik.
IV. KEBIJAKAN – KEBIJAKAN PENGANGGURAN
Adanya
bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang
disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sbb :
v Cara
Mengatasi Pengangguran Struktural
Untuk
mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :
1. Peningkatan
mobilitas modal dan tenaga kerja
2. Segera
memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke
tempat dan sector ekonomi yang kekurangan
3. Mengadakan
pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
4.
Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami
pengangguran.
v Cara
Mengatasi Pengangguran Friksional
Untuk
mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sbb:
1. Perluasan
kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang
bersifat padat karya
2. Deregulasi
dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya
investasi baru
3. Menggalakkan
pengembangan sector Informal, seperti home
indiustri
4. Menggalakkan
program transmigrasi untuk me-nyerap tenaga kerja di sector agraris dan sector
formal lainnya
5. Pembukaan
proyek-proyek umum oleh peme-rintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya,
PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung
maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
v Cara
Mengatasi Pengangguran Musiman.
Jenis pengangguran ini bisa diatasi
dengan cara :
1. Pemberian
informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sector lain, dan
2.
Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu
ketika menunggu musim tertentu.
v Cara mengatasi Pengangguran Siklus
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini
adalah :
1. Mengarahkan
permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan
2. Meningkatkan
daya beli Masyarakat.
BAB 3
PENUTUP
kesimpulanPengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah
lapangankerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga
kompetensi pencarikerja tidak sesuai dengan pasar kerja.
Selain itu juga
kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para
pencari kerja.Setiap penganggur diupayakan memiliki pekerjaan yang banyak
bagikemanusiaan artinya produktif dan remuneratif sesuai Pasal 27 Ayat 2
UUD 1945dengan partisipasi semua masyarakat Indonesia.
Lebih tegas lagi
jadikan penanggulangan pengangguran menjadi komitmen nasional.
Untuk itu
diperlukan dua kebijakan, yaitu kebijakan makro dan mikro(khusus).
Kebijakan makro (umum) yang berkaitan erat
dengan pengangguran,antara lain kebijakan
makro ekonomi seperti moneter berupa uang beredar, tingkat suku bunga,
inflasi dan nilai tukar yang melibatkan Bank Indonesia (Bank Sentral),
fiskal (Departemen Keuangan) dan lainnya.
Dalam keputusan rapat-rapatkebinet,
hal-hal itu harus jelas keputusannya dengan fokus pada
penanggulangan pengangguran.
Jadi setiap lembaga
pemerintah yang terkait dengan pengangguranharus ada komitmen dalam
keputusannya dan pelaksanaannya.
Selain itu, ada
juga kebijakan mikro (khusus).
Kebijakan itu
dapatdijabarkan dalam beberapa poin.
Pertama, pengembangan mindset dan
wawasan penganggur, berangkat dari kesadaran bahwa setiap manusia
sesungguhnyamemilki potensi dalam dirinya namun sering tidak menyadari
danmengembangkan secara optimal.
Kedua, segera melakukan pengembangan kawasan-kawasan, khususnyayang tertinggal
dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitastransportasi dan
komunikasi.
Ketiga, segera membangun lembaga sosial
yangdapat menjamin kehidupan penganggur.
Keempat, segera menyederhanakan perizinan karena
dewasa ini terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik
Penanamaan ModalAsing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan investasi
masyarakat secara
perorangan maupun berkelompok.
Kelima, mengaitkan secaraerat (sinergi)
masalah pengangguran dengan masalah di wilayah perkotaanlainnya, seperti
sampah, pengendalian banjir, dan lingkungan yang tidak sehat.
Kita Diharapkan ke
depannya di kota Madiun kebijakan ketenagakerjaan dapatdiubah (reorientasi)
kembali agar dapat berfungsi secara optimal untuk
memerangi pengangguran.
SOLUSI MASALAH PENGENGGURAN
Sekitar
10 juta penganggur terbuka (open unemployed) dan 31 jutasetengah
penggangur (underemployed) bukanlah persoalan kecil yang harusdihadapi
oleh bangsa Indonesia dewasa ini dan ke depan.
Sepuluh
juta penganggur terbuka berarti sekitar separo dari penduduk Malaysia.
Penganggur itu
berpotensi menimbulkan kerawanan berbagai kriminal dan gejolak
sosial, politik dan kemiskinan.
Selain itu, pengangguran juga merupakan
pemborosanyang luar biasa. Setiap orang
harus mengkonsumsi beras, gula, minyak, pakaian,energi listrik, sepatu,
jasa dan sebagainya setiap hari, tapi mereka tidak mempunyai penghasilan.
Bisa kita bayangkan
berapa ton beras dan kebutuhanlainnya harus disubsidi setiap harinya.
Bekerja berarti
memiliki produksi.Seberapa pun produksi yang dihasilkan tetap lebih baik dibandingkan
jika tidak memiliki produksi sama sekali.
Karena itu, apa pun
alasan dan bagaimana pun kondisi Indonesia saat ini masalah pengangguran harus
dapat diatasi dengan berbagai upaya.
Sering berbagai
pihak menyatakan persoalan pengangguran itu adalah persoalan muara.
Berbicara mengenai
pengangguran banyak aspek dan teoridisiplin ilmu terkait.
Yang jelas
pengangguran hanya dapat ditanggulangi secarakonsepsional, komprehensif,
integral baik terhadap persoalan hulu maupun muara.
Sebagai solusi
pengangguran, berbagai strategi dan kebijakan dapat ditempuhsebagai berikut.
Setiap penganggur
diupayakan memiliki pekerjaan yang banyak bagikemanusiaan artinya produktif dan
remuneratif sesuai Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945
dengan partisipasi semua masyarakat Indonesia.
Lebih tegas lagi
jadikan penanggulangan pengangguran menjadi komitmen nasional.
Untuk itu
diperlukan dua kebijakan, yaitu kebijakan makro dan mikro(khusus).
Kebijakan makro (umum) yang berkaitan
erat
dengan pengangguran, antara lain kebijakan makro ekonomi seperti moneter berupa uang
beredar, tingkat suku bunga, inflasi dan nilai tukar yang
melibatkan Bank Indonesia (Bank Sentral), fiskal (Departemen Keuangan)
dan lainnya.
Dalam keputusan
rapat-rapat kebinet, hal-hal itu harus jelas keputusannyadengan fokus pada
penanggulangan pengangguran.
Jadi setiap lembaga pemerintah yang
terkait dengan pengangguran harus ada komitmen dalamkeputusannya
dan pelaksanaannya.
Kritik dan saranDemikianlah makalah ini,
semoga dapat bermanfaat bagi kita bersama.
Ibarat ´tak ada
gading yang tak retak´, tentunya makalah ini jauh darikesempurnaan maka dari
itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.andisite.com
http://www.datastatistik-indonesia.com, 2007
http://www.dephan.go.id,
http://www.google.co.id
http://id.wikipedia.co.id
http://www.instruments.worldpress.com
http://www.suarapembaruan.com
http://www.tempointeraktif.com
http://www.tempointeraktif.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar