Sabtu, 09 November 2013

TUGAS B.INDONESIA VI " CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF"

CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF

        Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulis yang memiliki sekurang-kurangnya subjek dan predikat.
Bagi seorang pendengar atau pembaca, kalimat adalah kesatuan kata yang mengandung makna atau pikiran.
Sedangkan bagi penutur atau penulis, kalimat adalah satu kesatuan pikiran atau makna yang diungkapkan dalam kesatuan kata. Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat.
Pengertian edektif dalam kalimat adalah ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula.
Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa:

1.Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)

2.Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)

3.Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)

4.Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009) Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.

 Ciri-ciri kalimat efektif

1. KESEPADANAN
Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan.
Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu
ide pokok.
Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat dikembangkan ke dalam
beberapa ide penjelas.

BEBERAPA CIRI KESEPADANAN
· Mempunyai struktur jelas.
· Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan: di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang,
mengenai, menurut, dan sebagainya yang ditempatkan di depan subjek.
· Tidak terdapat subjek ganda.
· Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.

Contoh-contoh Kesepadanan
· Kepada setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi = subyeknya
tidak jelas.
· Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani. à unsur S-P-O tidak berkaitan erat Mestinya
· Setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi.
· Para petani mendapat keterangan tentang kelangkaan pupuk.

2. KESEJAJARAN
Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalamkalimat.
Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina.Demikian pula bila menggunakan bentuk-bentuk lain.
Contoh-contoh Kepararelan:
1. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah pengecatan tembok, memasang lampu, pengujian sistem pembagian air, dan menata ruang.
2. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara wajar

3. KETEGASAN
Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan.
Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:
1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu pada awal kalimat
2. Melakukan pengulangan (repetisi)
3. Melakukan pengontrasan kata kunci
4. Menggunakan partikel penegas Penekanan Kata :
1. Menempatkan kata yang ditonjolkan
di awal kalimat.
· Sumitro menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecenderungan tidak puas
· Persoalan itu dapat diselesaikan dengan mudah.
2. Repetisi
Ø  Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu, kita tidak suka dibodohi
Ø  Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya
3. Pengontrasan kata kunci
·         Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap.
·         Peserta kegiatan ini adalah laki-laki, bukan perempuan.
4. Partikel Penegas
·         Andalah yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu
·         Meskipun hujan turun, Ia tetap bersemangat berangkat ke sekolah


4. KEHEMATAN
Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu jadi kata menjadi padat berisi.

Dapat dilakukan dengan cara:
Ø  Menghilangkan pengulangan subyek o Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata
Ø  Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
Ø  Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak
1. Contoh Menghilangkan pengulangan subyek
 -Karena ia tak diundang, dia tidak dating ke tempat itu. Mestinya menggilangkan kata ia
1. Contoh Menghindarkan pemakaian superordinate pada hiponimi kata
-Mira adalah gadis yang memakai bajuwarna merah Mestinya menggilangkan kata warna
1. Contoh Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
-Jangan naik ke atas karena licin. Mestinya menggilangkan kata ke atas Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak
-Ia mengambil semua jeruk- jeruk yang masih ada dimeja.


5.KECERMATAN

Cermat ialah kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan tafsir ganda dan harus tepat diksinya. Prinsip kecermatan berarti cermat dan tepat menggunakan diksi. Agar tercapai kecermatan dan ketepatan diksi, harus memperhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini.
• Hindari penanggalan awalan
• Hindari peluluhan bunyi / c /
• Hindari bunyi / s /, / p /, / t /, dan / k / yang tidak luluh
• Hindari pemakaian kata ambigu

Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda).
o   Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif).
o   Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif).


6.KELOGISAN

Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan penulisannya sesuai EYD.
Kalimat pasif dan aktif harus jelas
– Subjek dan keterangan harus jelas
– Pengantar kalimat dan predikat harus jelas
– Induk kalimat dan anak kalimat harus jelas
– Subjek tidak ganda
– Predikat tidak didahului kata yang
Contoh:
o   Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki
o   Kepada ibu Intha, waktu dan tempat kami persilakan.
o   Jalur ini terhambat oleh iring- iringan jenazah.

7.KEPADUAN
Kesatuan atau kepaduan di sini maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat, yaitu:
a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris.
b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.
c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Contoh:
Ø  Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Ø  Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)
Ø  Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif)
Ø  Makalah ini membahas teknologi fiber optik. (efektif)


ANALISIS
Setelah mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kalimat efektif, ternyata tidak mudah untuk memilih pilihan kata yang tepat, sehingga membuat kalimat yang kita gunakan bisa menjadi lebih efektif. Dengan memperhatikan syarat-syarat untuk membuat kalimat efektif seperti gramatikal, pilihan kata, penalaran, dan keserasian, yang syarat-syarat tersebut harus diterapkan untuk menyusun kalimat yang efektif. Sehingga kita dapat mengetahui kalimat mana yang lebih efektif untuk digunakan dalam situasi tertentu.
Saran, agar tugas Dasar-Dasar Menulis yang membahas tentang kalimat efektif ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pembaca. Sehingga pembaca dapat mengerti apa saja syarat-syarat yang diperlukan untuk membentuk suatu kalimat efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar